Viral CPNS Satpol PP Ambon Ngaku Dilecehkan, Senior: Saya Hanya Pegang Kerah Bajunya
- Tangkapan layar media sosial
Ambon, VIVA – Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Satpol PP Kota Ambon, Maluku, sebelumnya mengaku menjadi korban pelecehan hingga pernyataannya viral di media sosial pada Jumat (19/9/2025).
Menanggapi hal tersebut, N.W, anggota Satpol PP Kota Ambon yang dituding melakukan pelecehan, membantah keras tuduhan itu. Ia menegaskan tidak pernah melakukan perbuatan sebagaimana disampaikan oleh J.M, rekan kerjanya yang berstatus CPNS.
“Jadi pernyataan yang dilontarkan seorang wanita yang berinisial J.M saat di hadapan masyarakat Kota Ambon dan Pj. Sekretaris Kota Ambon (Sekkot), Robby Sapulette, dalam kegiatan Walikota yakni Jumpa Rakyat di ruangan unit layanan administrasi Balai Kota Ambon, Maluku, pada Jumat, (19/09/2025) kemarin itu tidak sesuai,” ujar N.W saat dikonfirmasi, Minggu (21/9/2025).
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak - Foto Dok Istimewa
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
Menurut N.W, sehari sebelum pernyataan J.M di forum resmi itu, keduanya sempat dipanggil oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan terkait insiden yang terjadi pada 8 September 2025, usai perayaan HUT ke-450 Kota Ambon. Dalam pertemuan tersebut, kata N.W, J.M mengaku hanya dipegang kerah bajunya.
“Kenapa di pertemuan kegiatan Walikota yakni Jumpa Rakyat di ruangan unit layanan administrasi Balai Kota Ambon, Maluku, pada Jumat, (19/09/2025) kemarin itu saya dilecehkan dengan memegang dadanya, padahal saya hanya memegang kerah leher kemeja saja waktu itu,” jelas N.W.
Ia kembali menegaskan tidak pernah melakukan tindakan yang dituduhkan. “Jadi pada saat itu, saya tidak melakukan pelecehan terhadapnya, tetapi saya hanya memegang kerah leher kemeja J.M saja,” tambahnya.
Lebih jauh, N.W menyatakan siap jika kasus ini dibawa ke ranah hukum. “Sementara atas kejadian ini, N.W. mengatakan siap diproses ke jalur hukum bila ia terbukti melakukan pelecehan terhadap J.M,” tegasnya.
Hingga kini, perkara ini masih ditangani secara internal di lingkup Pemerintah Kota Ambon dan belum masuk ke jalur hukum. (Usman Mahu/tvOne/Ambon)
