Rommy: PPP Sulit Masuk Senayan pada Pemilu 2029, Kecuali Dipimpin Tokoh Berpengaruh
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA -Â Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy (Rommy) mengatakan jalan PPP akan sulit untuk kembali melenggang ke Parlemen Senayan pada Pemilu Legislatif 2029 mendatang. Sebab, kata dia, hal itu berdasarkan pengalaman sejarah partai politik yang keluar dari parlemen sejak 1998.
"Upaya untuk ke situ (Senayan) maha berat. Mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," kata Rommy melalui keterangannya pada Senin, 26 Mei 2025.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy memberi keterangan kepada media di Jakarta, Jumat malam, 13 Desember 2024.
- ANTARA/Khaerul Izan
Meskipun sulit, Rommy mengatakan peluang kemungkinan masuknya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029 juga tidak kecil. Menurut dia, perolehan suara PPP di tingkat DPRD kabupaten dan kota cukup besar yakni 8,3 juta suara atau setara 35 kursi nasional.
"Angka tersebut jauh di atas suara DPR RI yang hanya 5,8 juta. Artinya, PPP dengan sejarah panjangnya ini, secara elektoral masih sangat potensial untuk kembali ke Senayan," jelas dia.
Menurut dia, PPP bisa masuk kembali ke Senayan tentu harus memiliki pemimpin yang kuat dan dapat memberikan pengaruh. Bahkan, Rommy memunculkan sejumlah nama baik dari dalam maupun luar partai untuk memimpin PPP.
Di antaranya Sandiaga Uno, Dudung Abdurachman, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Marzuki Alie, Agus Suparmanto, Anies Baswedan hingga Amran Sulaiman. Kini, Amran Sulaiman namanya menguat sebagai calon Ketua Umum PPP.
Memang, Rommy sendiri mendukung majunya Amran setelah berkonsultasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terlepas dari itu, Rommy berharap seluruh nama nama besar yang ada dalam bursa calon bisa bersaing secara sehat memperebutkan kursi Ketua Umum PPP. Dengan demikian, PPP akan memiliki pemimpin yang kuat dan mampu membawa partai masuk ke Senayan 2029 mendatang.(Ant)
