Ekspor Furnitur RI Tembus Rp 36 Triliun, Mendag Busan Ungkap 5 Negara Tujuan Utama

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, saat meluncurain International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2025 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Indonesia saat ini merupakan negara pemasok mebel atau furnitur dan kerajinan rumah tangga, yang berada pada posisi 19 di dunia. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan, Budi Santoso alias Busan.

RI Kena Tarif Trump, Kemenkeu Bidik Ekspor ke Eropa Timur hingga Afrika

Dalam peluncuran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2025 di Kementerian Perdagangan, Busan melaporkan bahwa realisasi ekspor furnitur dan kerajinan pada periode Januari-November 2024, tercatat mencapai angka US$2,22 miliar atau setara Rp 36 triliun (asumsi kurs Rp 16.216 per US$).

"Nilai ekspor furnitur dan kerajinan di Indonesia pada Januari-November 2024 mencapai US$2,22 miliar, dengan nilai pertumbuhan tahunan sebesar 2,62 persen," kata Budi di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.

Titik Terang Negosiasi Dagang, RI Dipastikan Bakal Impor Energi hingga Gandum dari AS

Menteri Perdagangan Budi Santoso

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Dimana negara-negara tujuan utama ekspor itu antara lain yakni Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Belgia," ujarnya.

Dunia Ketergantungan Mobil China

Mendag memastikan bahwa saat ini tren permintaan dunia untuk furnitur dan kerajinan terbilang masih cukup menjanjikan. Kemendag sendiri mencatat bahwa tren permintaan dunia mengalami pertumbuhan positif, hingga mencapai sebesar 15,09 persen.

"Untuk produk furnitur market size global mencapai US$770,42 miliar pada tahun 2024, dan di proyeksikan mencapai US$925,46 miliar pada tahun 2029," kata Budi.

Pada kesempatan tersebut, Mendag juga menekankan agar jangan sampai pasar furnitur dan kerajinan yang besar di Tanah Air ini, justru nantinya malah dimanfaatkan oleh produk-produk asing.

"Jadi pasar kita itu cukup besar, jangan sampai pasar yang besar ini dimanfaatkan oleh produk-produk asing termasuk produk-produk furnitur. Selain kita menguasai ekspor, (kebutuhan) dalam negeri juga harus dipenuhi," ujarnya.

Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U.Norhadi

LPEI Salurkan Pembiayaan PKE Rp 26 Triliun hingga Juni 2025

Dana tersebut digunakan LPEI untuk mendukung berbagai komoditas atau produk Indonesia yang berorientasi ekspor.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025