Program B40 Bisa Akselerasi Swasembada Energi di RI hingga Menghemat Devisa, Ini Penjelasannya

Pertamina produksi B40 [dok. Humas PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Anggota Komisi XII DPR RI, Alfons Manibui menegaskan, pihaknya mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam penerapan program biodiesel 40 persen (B40), yang akan memperkuat ketahanan energi nasional serta berkontribusi pada efisiensi anggaran, pengurangan impor, dan ramah lingkungan.

Siap Borong 50 Pesawat Boeing, Garuda Indonesia Ungkap Sumber Pendanaannya

Menurutnya, pemerintah telah menetapkan target alokasi B40 sebesar 15,6 juta kiloliter (kl) pada 2025, yang terdiri dari 7,55 juta kl untuk sektor Public Service Obligation (PSO) dan 8,07 juta kl untuk sektor non-PSO.

"Dengan implementasi ini, program B40 diharapkan mampu menghemat devisa negara hingga Rp 147,5 triliun pada tahun ini," kata Alfons dalam keterangannya, Rabu, 19 Februari 2025.

Airlangga Ungkap Skema Impor Migas dari AS: Tunggu Kesepakatan Teknis

Sejak program biodiesel dijalankan pada 2020, Alfons mengaku pihaknya telah mencatat penghematan sebesar Rp 38 triliun.

Biodiesel. Sumber foto: bpdp.or.id.

Photo :
Zulhas Pede Kopdes Merah Putih Bakal Bikin RI Lepas dari Ketergantungan Impor Pangan

"Nilai ini terus meningkat setiap tahunnya, dan dengan penerapan B-0 pada 2025, penghematan devisa diproyeksikan akan jauh lebih besar," ujarnya.

Selain mendorong pencapaian ketahanan energi, program biodiesel juga berkontribusi besar terhadap efisiensi anggaran negara melalui pengurangan impor solar yang signifikan. Dengan penerapan biodiesel, impor solar Indonesia terus menurun.

Di mana pada 2014, Indonesia masih mengimpor 11,475 juta kiloliter (kl), sementara pada 2023 angka ini sudah berkurang menjadi 5,145 juta kl. 

"Dengan implementasi B-40, impor solar diproyeksikan akan semakin berkurang secara signifikan," ujar Alfons.

Selain aspek ekonomi, Alfons juga menyoroti bahwa program biodiesel sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Pemanfaatan B-40 dapat membantu menekan emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara.

"Biodiesel adalah energi yang lebih bersih dibandingkan solar konvensional. Dengan kandungan nabati yang lebih tinggi, emisi karbon yang dihasilkan juga lebih rendah. Ini menjadi langkah konkret bagi Indonesia dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan," ujarnya.

Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata.

Matikan Industri Lokal, Asosiasi Protes Serbuan Baja Impor dari Vietnam-China

Jenis baja konstruksi siap pasang yang diimpor dari kedua negara itu nyatanya telah merusak rantai pasok di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025