Mentan Amran Tegaskan Impor Produk Pertanian AS Sesuai Kebutuhan, Jamin Petani Terlindungi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (dok: Kementan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara soal kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari penyesuaian tarif impor produk Indonesia ke AS sebesar 19 persen. 

Beli Minyak Rusia, India Kena Tarif Tambahan 25 Persen dari Trump

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Indonesia menyepakati pembelian atau impor produk agrikultur AS senilai US$4,5 miliar.

“Itu (melakukan impor) tidak semerta-merta, kan? Kalau kita butuh impor, baru kita impor, kan? Itu ada rekomendasi dari (Kementerian) Pertanian, dari (Kementerian) Perdagangan. Itu kalau Indonesia butuh. Kalau gandum kan pasti butuh, kedelai masih butuh,” kata Mentan Amran saat ditemui di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025. 

KPK Pakai Pendekatan G2G untuk Pulangkan Buronan Kirana Kotama dari AS

Sebelumnya, Amran menyatakan Indonesia akan mengimpor produk pertanian AS yaitu gandum sebagai imbas dari kesepakatan dagang penurunan tarif resiprokal. Rencana impor ini pun ia nilai tidak berseberangan dengan program ketahanan pangan dalam negeri.

Selain itu, ia menegaskan bahwa negara tetap hadir untuk melindungi petani dalam negeri, dengan meningkatkan produktivitas dalam negeri serta target swasembada pangan oleh pemerintah.

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Usai Trump Ancam Tarif Chip 100 Persen

“Petani tetap terlindungi. Selama produksi dalam negeri mampu, ya, masa impor?” kata dia.

Lebih lanjut, Mentan mengatakan penurunan tarif dagang AS dengan nilai 19 persen juga memiliki dampak positif bagi Indonesia.

“Itu salah satu yang sangat menguntungkan Indonesia adalah itu kita tarif 19 persen. CPO (crude palm oil/kelapa sawit) kita masuk ke Amerika,” kata Amran.

“Kita bersyukur bahwa Presiden (Prabowo Subianto) luar biasa menego, nego awalnya berapa? 32 persen, sekarang turun menjadi 19 persen,” ujar dia menambahkan.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Stabilitas Rupiah hingga Pemerintah Bayar Utang Bikin Cadangan Devisa RI Juli 2025 Turun

Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025 terjaga tetap tinggi sebesar US$152,0 miliar. 

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025