Laba Naik Tipis, Astra Internasional (ASII) Ajukan Dividen Final Rp308 per Saham untuk Periode 2025

Dividen.
Sumber :
  • Romania Insider

Jakarta, VIVA – PT Astra International Tbk (ASII) akan mengusulkan dividen final sebesar Rp308 per saham saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan pada Mei 2025. Perusahaan telah membagikan dividen interim sebesar Rp98 per saham. 

IHSG Anjlok pada Sesi I Tapi 3 Saham Ini Bergerak Naik

Apabila usulan diterima maka total dividen tahun buku 2024 senilai Rp406 per saham. Nominal ini masih lebih rendah dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp421 per lembar saham. 

"Dividen final yang akan diusulkan tersebut, ditambah dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2024. Total dividen yang diusulkan untuk tahun 2024 menjadi Rp406 per saham dengan rasio dividen sebesar 48%," demikian penjelasan Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam laporan keuangan dikutip pada Jumat, 28 Februari 2025.

Bursa Asia Dibuka Beragam Seiring Investor Kompak Jual Saham Teknologi di Wall Street

Melansir InvestorTrust, apabila mengacu pada harga penutupan saham ASII pada Kamis, 27 Februari 2025, yang diperdagangkan di level Rp4.590 maka yield dividen final setara 8,8 persen. Sementara, nilai dividen Rp308 hanya mencerminkan yield dividen sebesar 6,7 persen.

[Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam konferensi pers RUPST Astra 2024, Selasa, 30 April 2024]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
IHSG Ditutup Hijau Setelah Cetak Rekor, Cek 3 Saham Kinclong

"Rasio pembayaran dividen ini mencerminkan kembalinya persentase rasio pembayaran dividen ke tingkat yang konsisten dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023," tulis Manajemen perusahaan dalam laporan keuangan tersebut. 

Sepanjang periode 2024, ASII berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar menjadi Rp330,92 triliun. Nominal tersebut mengindikasikan kenaikan sebanyak 5 persen secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp316,56 triliun.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode tersebut tumbuh hampir 1 persen menjadi Rp34,05 triliun. Pada periode yang saham tahun sebelumnya, ASII hanya membukukan Rp33,84 triliun. 

Laba bersih tersebut tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina. Apabila memperhitungkan penyesuaian nilai maka laba bersih ASII naik tipis menjadi sebesar Rp34,1 triliun.

Tiga bisnis ASII yang berkontribusi paling tinggi terhadap laba bersih adalah segment alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi sebesar Rp11,99 triliun. Kemudian unit  usaha otomotif menyumbang Rp11,21 triliun dan jasa keuangan memberikan andil sebanyak Rp8,35 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)

IHSG Sesi I Rebound, Saham Produsen Baterai Listrik Ngegas Hampir 23 Persen

IHSG) menguat 30,45 poin atau 0,38 persen pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat, 26 September 2025. Lompatan harga mendorong indeks bangkit ke posisi 8.071,11. 

img_title
VIVA.co.id
26 September 2025