Bursa Asia Fluktuatif Usai Lalui Pekan yang Bergejolak

Kontainer/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam di awal pembukaan perdagangan Senin, 10 Maret 2025. Fluktuasi terjadi setelah pasar di seluruh dunia bergejolak selama sepekan terakhir.

Menhan AS: China Siap Gunakan Kekuatan Militer, Amerika Tak Akan Mundur dari Asia

Saham-saham yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (AS), sudah mengalami pasang surut sejak awal Maret. Hal ini dipicu ketidakpastian seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump sehingga berdampak terhadap pertumbuhan dan inflasi negara adidaya tersebut.

Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka menguat sebesar 0,34 persen. Lonjakan melanjutkan tren kenaikan setelah indeks ditutup pada level tertinggi sejak enam bulan.

Ilmuwan Syok! Bakteri Baru Ditemukan bisa Bernapas Tanpa Oksigen tapi Listrik

Indeks Nikkei 225 Jepang datar (flat) di awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix terkoreksi tipis 0,1 persen. 

Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency

Photo :
  • pexels.com/RDNE Stock project
KAI Segera Operasikan 96 Unit KRL Baru dari China

Dikutip CNBC Internasional, pendapatan China pada bulan Januari 2025 meningkat 2,8 persen secara year on year (yoy).

Sayangnya, hasil tersebut justru menurun dari bulan Desember 2025 yang mengalami kenaikan sebesar 4,4 persen. 

Indeks Kospi Korea Selatan dibuka 0,14 persen lebih rendah. Begitu juga, Kosdaq anjlok 0,83 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong melemah dari level 24.231,30 menjadi level 24.144. 

Biro Statistik Nasional China mengumumkan, tingkat inflasi jatuh di bawah nol untuk pertama kalinya dalam 13 bulan terakhir akibat distorsi musiman dan tekanan deflasi. Inflasi pada bulan Februari merosot 0,7 persen dari tahun sebelumnya dan naik 0,5 persen dibandingkan bulan Januari 2025. 

Ilustrasi produk China

Photo :
  • mgid.com

Pada Sabtu, 8 Maret 2025, ekonomi raksasa di kawasan Asia itu mengumumkan tarif balasan terhadap beberapa barang pertanian Kanada. Langkah diambil setelah pemerintah pusat Ottawa mengenakan bea masuk pada kendaraan listrik buatan China serta produk baja dan aluminium pada tahun lalu.

Lebih lanjut, Beijing akan mengenakan pungutan sebesar 100 persen terhadap produk minyak lobak, minyak bungkil, dan kacang polong dari Kanada. Sementara itu, produk hasil laut dan daging babi dari Kanada akan dipatok pajak sebesar 25 persen. 

Di Wall Street, ketiga indeks utama kompak menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Secara keseluruhan, indeks melesat 0,55 persen menjadi 5.770,20, 

Indeks S&P 500 menyusul kenaikan tetapi masih belum keluar pekan terburuknya dalam beberapa bulan terakhir. Lagi-lagi serangkaian tindakan kebijakan perdagangan Trump menjadi sentimen negatif sehingga membuat investor gelisah. 

Nasdaq Composite melonjak 0,7 persen ke level 18.196,22. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melambung 222,64 poin atau 0,52 persen ke level 42.801,72.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya