Lifting Migas Anjlok Bikin RI Impor Migas Terus, Bahlil Curiga Ada Unsur Kesengajaan

[Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara 'Energi dan Mineral Forum 2025' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto bakal berupaya untuk mewujudkan kemandirian pangan dan energi, supaya Indonesia bisa benar-benar membuktikan diri sebagai negara yang berdaulat secara ekonomi.

Dongkrak Lifting, Bahlil Bakal Percepat Proses Perizinan Bagi KKKS Migas

Karenanya, dari sisi produksi energi utamanya dalam hal produksi lifting migas di Tanah Air, Bahlil mengaku telah menyoroti berbagai fenomena soal anjloknya lifting migas nasional dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, Dia mengaku meyakini adanya permainan dari sejumlah pihak yang berupaya membuat lifting migas nasional tetap rendah, supaya keran impor migas dapat terus dibuka deras demi menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Pertamina Raih Peringkat ke-171 Fortune Global 500, Perkuat Posisi sebagai Perusahaan Energi Kelas Dunia

"Dengan penurunan lifting itu, apakah memang kita sudah tidak punya sumber daya alam atau masih ada? Atau ini sengaja diturunkan agar kita impor terus?" kata Bahlil di acara 'Energi dan Mineral Forum 2025' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025.

[Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 21 Mei 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Menko Zulhas Janji Selesaikan Masalah Sampah Menggunung Setara 20 Lantai di Bantargebang

"Saya jujur mengatakan, Demi Allah, menurut saya Ini ada unsur kesengajaan by design," ujarnya.

Dia pun membeberkan keyakinan perihal adanya permainan impor migas tersebut. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 40 ribu sumur minyak di Tanah Air, dimana sumur produktif hanya berjumlah sekitar 20 ribu sumur sementara sisanya tidak berproduksi.

Terlebih sejak tahun 1998, Bahlil mengatakan bahwa Pertamina kerap melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan sejumlah mitra bisnisnya, guna melakukan peningkatan produksi migas dengan konsesi yang dimiliknya. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya sejumlah perubahan regulasi, KSO itu perlahan mulai dikurangi untuk kemudian dikerjakan sendiri oleh Pertamina.

Meski menilai bahwa hal itu merupakan sesuatu yang positif dalam hal kemandirian energi, namun Bahlil menyebut bahwa upaya pelemahan di internal Pertamina yang membuat lifting selalu anjlok, nyatanya juga terus terjadi.

"Dulu Pertamina bisa melakukan KSO dengan yang lain, untuk meningkatkan produksi. Perubahan regulasi, KSO-nya mulai dikurangin, dia kerjain sendiri. Untuk kedaulatan ini bagus, tapi kalau pelemahan itu dilakukan dari internal kita, apakah oknum pejabatnya, oknum BUMN-nya, maka di sinilah awal kehancuran negara kita," ujar Bahlil.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Bahkan, lanjut Bahlil, sejumlah tawaran dan rayuan untuk tetap mengamankan kebijakan importasi migas itu diakuinya juga telah menyasar dirinya sebagai Menteri ESDM. Namun, Dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya membantu Presiden Prabowo untuk mewujudkan kedaulatan energi di Tanah Air.

"Konsesi itu diberikan untuk dipergunakan dalam rangka meningkatkan produktivitas produksi dan pendapatan negara. Jadi kalau izin sudah dikasih, eksplorasi sudah, seringnya itu POD-nya dibuat mundur-mundur," kata Bahlil.

"Dan saya sudah mulai dirayu dengan urusan ini. Tapi saya katakan, kita tidak boleh lengah dan tidak boleh sedikit pun kita mau dirayu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk melemahkan kedaulatan energi bangsa kita," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya