Penjelasan OJK soal Kelanjutan Merger Bank MNC dan Nobu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, perkembangan  proses merger antara PT Bank MNC International Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Rencana merger ini diketahui sudah diumumkan OJK pada awal tahun 2023 lalu.

OJK Ungkap Bisnis Bullion di Pegadaian Capai 5,3 Ton per April 2025

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan keberlanjutan merger Nobu dan MNC bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak konglomerat RI ini.

“Keberlanjutan merger Nobu dan MNC bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak. Sehingga perkembangan rencana merger terkini serta keputusan terkait rencana merger bukan pada kewenangan OJK,” ujar Dian dalam keterangannya dikutip Senin, 26 Mei 2025.

OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman Daring Sekaligus, Ini Penyebabnya

Nobu Bank

Photo :
  • Dokumentasi Nobu Bank.

Dian menjelaskan, hingga saat ini OJK belum menerima surat pengajuan penggabungan dari kedua bank. “OJK belum menerima surat pengajuan penggabungan dari kedua bank dimaksud,” terangnya.

Aturan Baru, Peserta Asuransi Kesehatan Wajib Tanggung 10 Persen Biaya Berobat

Meski demikian, Dian menyatakan bahwa OJK akan selalu mendorong dan mendukung suatu aksi korporasi. Sehingga dapat melahirkan perbankan yang lebih sehat, efisien, lebih berdaya saing untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“OJK akan selalu mendorong dan mendukung suatu aksi korporasi apabila dapat memberikan nilai tambah yang baik kepada masing-masing bank serta pada akhirnya akan turut mendukung upaya konsolidasi industri perbankan yang dapat melahirkan perbankan yang lebih sehat, efisien, lebih berdaya saing dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” imbuhnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar

Ketua OJK Beberkan Tantangan Terbesar Sektor Keuangan RI

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar membeberkan, tantangan terbesar sektor jasa keuangan Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2025