Tarif Trump Berlaku Efektif Agustus 2025, Menko Airlangga Masih Kejar Peluang Negosiasi Ulang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers peluncuran ALFI Convex 2025, di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, masih berada di Amerika Serikat (AS) guna mengejar berbagai peluang negosiasi ulang, terkait pengenaan tarif impor bagi Indonesia sebesar 23 persen oleh Presiden AS, Donald Trump.

Bahaya di Balik 'Deal' Dagang dengan AS: Industri Digital RI Bisa Kalah Total

Melalui Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, upaya diplomasi ekonomi yang ditempuh Menko Airlangga itu merupakan langkah responsif pemerintah Indonesia, guna menanggapi kebijakan pengenaan tarif perdagangan oleh AS tersebut.

"Jadi kehadiran Pak Menko di sana (AS) untuk bertemu dengan pihak-pihak terkait, merupakan respons dari pemerintah Indonesia terhadap surat yang disampaikan oleh pemerintah AS," kata Haryo dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

Kata Mendag Budi soal Daftar Kesepakatan Dagang RI-AS: Yang Penting Tarif Sudah Tak Berubah

Ilustrasi ekspor impor.

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jeda waktu yang dimiliki Indonesia sampai tanggal efektif berlakunya tarif impor Trump pada 1 Agustus 2025 tersebut, masih terus dimanfaatkan oleh Airlangga CS untuk berdialog dan mencari titik temu dengan pemerintah AS.

Trump Umumkan Daftar Lengkap Kesepakatan Dagang AS-Indonesia, 99 Persen Produk AS Bebas Tarif

"Dalam surat (dari pemerintah AS) tersebut, kami melihat masih tersedia ruang untuk merespons. Karena penerapannya juga dijadwalkan baru akan dimulai tanggal 1 Agustus 2025," ujarnya.

Dia menegaskan, hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah Indonesia masih terus berupaya keras membangun komunikasi dengan pemerintah AS, guna mencegah munculnya ketegangan yang merugikan bagi hubungan dagang kedua negara.

"Pemerintah akan terus berupaya mengoptimalkan kesempatan yang tersedia, demi kepentingan nasional ke depannya," kata Haryo.

Sejatinya, Haryo mengungkapkan bahwa perundingan perdagangan antara RI-AS saat ini masih terus berlangsung, sambil mengedepankan aspek pentingnya AS membangun hubungan dagang yang strategis dengan Indonesia.

Sebab menurutnya relasi yang ada antara RI-AS saat ini juga masih membuka ruang dialog yang konstruktif, serta saling menghargai posisi masing-masing. Dengan tetap menjalin komunikasi bilateral bersama pemerintah AS, Haryo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mengedepankan semangat diplomasi guna mencapai kesepakatan terkait tarif perdagangan tersebut.

"Artinya, perundingan ini masih tetap berlangsung dan diskusi (dengan pemerintah AS) juga masih terus berjalan. Kita akan menekankan kepada pemerintah AS bahwa Indonesia adalah negara yang strategis dalam perdagangan internasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya