Apple Gencar Investasi di AS Usai Diancam Trump, BKPM Jamin Investasinya di RI Aman
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM melalui Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan menegaskan, gencarnya investasi Apple di negara asalnya yakni Amerika Serikat (AS), tidak akan mempengaruhi realisasi investasi perusahaan gawai itu di Indonesia.
"Insya Allah tidak (terpengaruh)," kata Nurul di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Agustus 2025.
Dia menjelaskan, dalam jangka waktu investasi empat tahun ke depan, umumnya target dari para pelaku bisnis adalah meningkatkan daya saing dari produk mereka. Bahkan tak hanya soal kualitas produk, daya saing itu juga meliputi masalah persaingan harga.
Gedung Kementerian Investasi/BKPM.
- istimewa
Apabila Apple memproduksi komponennya murni di Amerika Serikat, maka produk-produk yang dihasilkan hanya bisa dijual di pasar domestik Amerika Serikat.
Menurutnya, terdapat keterbatasan pasar apabila Apple memproduksi barangnya di Amerika Serikat, karena biaya produksi di AS sangat mahal apabila dibandingkan dengan produk-produk Apple yang dibuat di China dan Vietnam.
Karenanya, Nurul meyakini gencarnya investasi Apple di AS tidak akan mempengaruhi rencana Apple untuk berinvestasi di Indonesia.
"Menurut saya, logikanya tidak mungkin Apple mengambil kebijakan seperti itu. Pasti dia akan menyuplai Apple dengan produk yang dibuat di China atau Vietnam," ujarnya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya sempat mengkritik Apple karena tidak melakukan produksi manufaktur di dalam negeri. Trump bahkan mengancam perusahaan tersebut dengan tarif 25 persen, jika tidak melakukan produksi gawai lebih banyak di AS.
Trump menyampaikan hal tersebut saat mengumumkan soal tarif resiprokal beberapa waktu lalu, guna merespons langkah Apple memindahkan sebagian tempat produksinya di luar negeri. Dimana yang tadinya berpusat di China, kini telah disebar sebagiannya ke Vietnam dan India dan tidak menyertakan AS sebagai salah satu tujuan sebarannya.
