Setelah Kasus Kebocoran Data, Zuckerberg Janji Lindungi Privasi Online

Founder and CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan pihaknya akan lebih memperketat perlindungan privasi. Di panggung konferensi tahunan pengembang Facebook, F8, Zuckerberg mengatakan perusahaannya sedang mengalihkan upaya untuk tidak hanya berfokus pada ruang publik seperti News Feed. Namun juga privasi di ruang pribadi online pengguna. 

Golkar Yakin Transfer Data WNI ke AS Tak Langgar UU PDP

"Saya percaya masa depan adalah pribadi. Ini adalah bab berikutnya dari layanan kami," kata Zuckerberg dilansir Cnet, Rabu, 1 Mei 2019. 

Mengenai isu privasi tersebut, bukan kali ini saja Zuckerberg membicarakannya. Bulan lalu dia juga mengatakan hal yang sama. 

Ketua DPR RI: Pemerintah Harus Lindungi Data Pribadi Warga Negaranya!

Salah satu upaya Facebook untuk memberikan perlindungan privasi itu adalab penerapan sistem end-to-end encryption, meski platform seluruh layanan Facebook termasuk Instagram, WhatsApp dan Messenger akan terintegrasi.

Pidato Zuckerberg di F8 tiap tahunnya selalu menarik perhatian. Mulai dari perenungan memasuki usia 30 hingga meminta maaf atas skandal Cambridge Analytica. 

RI Wajib Transfer Data ke AS, Pemerintah Pastikan Bukan Data Pribadi Masyarakat

Konferensi tahun ini datang setelah banyak kejadian yang menimpa Facebook selama satu tahun terakhir. Mereka masih harus berurusan dengan penyebaran disinformasi pada pemilu presiden Amerika Serikat 2016 lalu. 

Meski demikian, Zuckerberg paham bahwa fokus privasi yang diambil Facebook bisa dianggap tidak jujur akibat skandal di masa lalu. 

"Saya tahu kami tidak punya reputasi kuat pada privasi, untuk membuatnya lebih ringan," kata dia. 

Perlindungan data pribadi.

Ini Risiko Besar Jika Pemerintah 'Main Asal Kirim' Data Pribadi WNI ke AS

Ini risiko besar jika pemerintah 'main asal kirim' atau salah kelola transfer data pribadi WNI ke AS.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025