AI dan Insurtech bikin Semua Serba Instan

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Sumber :
  • Science HowStuffWorks

Jakarta, VIVA – Era digitalisasi memberikan peluang besar bagi asuransi syariah untuk memperluas jangkauan pasar.

Building Information Modeling RI Dinilai Tertinggal 20 Tahun

Dengan memanfaatkan teknologi asuransi atau insurtech, perusahaan dapat menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan terjangkau.

Platform digital memungkinkan calon peserta untuk memahami, mendaftar, dan mengelola polis mereka secara online, tanpa batasan geografis.

Gen Z Ogah Jadi 'Budak AI', Ini 5 Profesi Jadul yang Banyak Diincar Anak Muda

Teknologi seperti aplikasi mobile, chatbot, dan data analytics dapat digunakan untuk memahami kebutuhan konsumen secara lebih baik, menawarkan produk yang sesuai, dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Digitalisasi juga membuka peluang bagi produk mikroasuransi syariah, yang dapat menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dengan premi terjangkau. Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bukan lagi sekadar buzzword alias jargon.

Daftar 40 Pekerjaan yang Paling Sulit Digantikan AI, Profesi Ini Paling Aman

Tahun ini, AI telah menjadi core engine dalam ekosistem insurtech atau teknologi asuransi syariah. Hal tersebut mencakup:

- Chatbot 24/7 yang melayani konsultasi dan klaim secara otomatis, bahkan dalam bahasa daerah.

- Automasi underwriting, yang memverifikasi data dan menilai risiko peserta dalam hitungan detik, tanpa mengesampingkan prinsip keadilan dan tolong-menolong dalam syariah.

- Data analytics yang membantu perusahaan memahami tren risiko, preferensi konsumen, hingga potensi pasar baru.

Ilustrasi digitalisasi.

Photo :
  • Pixabay

Ilustrasi digitalisasi.

Photo :
SalingJaga misalnya. Perusahaan asuransi syariah digital itu dinilai memiliki model bisnis yang unik dan inklusif untuk masyarakat Indonesia yang belum terjangkau oleh asuransi, terlebih dengan pendekatan edukasi yang berbeda melalui ekosistem filantropi digital Kitabisa.

Menurut Kepala Eksekutif SalingJaga, Bryan Silfanus, hingga Mei 2025, produk asuransi syariah jiwa digital 'SalingJaga Keluarga' sudah diikuti oleh lebih dari 200 ribu nasbah yang mayoritas adalah pengalaman pertama mereka ikut serta dalam program asuransi jiwa.

Oleh karena itu, ia berharap dapat terus melakukan inovasi untuk melahirkan produk asuransi syariah yang tepat sasaran untuk pasar Indonesia. "Kami akan terus berinovasi," ungkapnya.

Atas keberhasilannya, SalingJaga dinobatkan sebagai pemenang dalam ajang InsureTech Connect (ITC) Asia InsurTech Awards 2025 di Sands Expo and Convention Centre, Singapura. "Kami bersyukur atas penghargaan ini dan bangga bisa membawa semangat inovasi asuransi syariah Indonesia ke panggung global," jelas Bryan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya