BPJS Ungkap Penyebab Pembiayaan Penyakit Gagal Ginjal Meningkat Signifikan Rp 11 T di 2024

Ilustrasi penyakit batu ginjal
Sumber :
  • jofreepik dari Freepik

Jakarta, VIVA – Pembiayaan kesehatan untuk penyakit ginjal kronis BPJS Kesehatan diketahui mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2019 ke tahun 2024 lalu. Tercatat pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit ginjal kronis di tahun 2019 sebesar Rp6,5 triliun menjadi Rp11 triliun di tahun 2024.

Dinas Sosial Bantu Buatkan BPJS untuk Anak yang Disiksa Ayahnya Ditemukan Terlantar di Jaksel

Terkait dengan peningkatan signifikan tersebut, Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjamin Manfaat BPJS Kesehatan, Ari Dwi Aryani angkat bicara. Dia menjelaskan hal itu lantaran adanya peningkatan jumlah pasien.

"2024 itu Rp11 triliun, pertama memang jumlah pasiennya meningkat, aksesibilitas terbuka ya. Jumlah rumah sakit yang kerjasama, pembukaan HD center itu semakin banyak," kata dia dalam press conference World Kidney Day 2025 di Jakarta Pusat, Rabu 12 Maret 2025.

Bekerja 24 Jam Sehari, Ini Pentingnya Konsumsi Air Murni Buat Organ Tubuh

Lebih lanjut peningkatan pembiayaan gagal ginjal juga lantaran peningkatan kasus non communcable disease seperti gagal ginjal juga meningkat. Hal ini dibarengi dengan kemudahan masyarakat dalam mengakses fasilitaas kesehatan.

"Masyarakat yang sakit karena non communicable disease (penyakit tidak menular kronis) meningkat banyak tetapi akses yang terbuka lebih menunjang untuk orang dengan mudah datang ke fasilitas kesehatan. Kalau dulu orang yang gagal ginjal mau cuci darah uangnya darimana gitu pasrah sekarang kalau dia miskin dibayarin pemerintah, kalau dia bayar sendiri masih affordable sekitar 35 ribu per bulan kelas 3 per orang jadi dia bisa," kata dia.

Kepala Dinas KPKP Jakarta: BPJS Hewan Bukan Iuran Seperti Manusia tapi Subsidi

Selain itu juga, Ari juga menyebut faktor lain penyebab peningkatan pembiayaan penyakit ginjal di BPJS adalah adanya kenaikan tarif perawatan di rumah sakit dan kenaikan harga obat.

"Faktor lainnya adanya kenaikan tarif pada tahun 2023 itu terbit Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 Tahun 2023 yang menaikkan tarif di RS termasuk hemodialisis dan obat-obatan juga tarifnya naik," ujar dia. 

Dr. Iswanto resmi dilantik sebagai direktur utama Rumah Sakit Umum Pekerja.

Alumni Kedokteran Unhas Dokter Iswanto Resmi Pimpin RS Umum Pekerja

Dokter Iswanto ingin menjadikan RS Umum Pekerja sebagai simbol pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2025