Tanpa Disadari Kemenangan Johann Zarco di MotoGP Selalu Kebetulan
- LCR Team
VIVA – Tanpa disadari kemenangan Johann Zarco di MotoGP selalu kebetulan, yaitu dari sisi tim yang menemaninya di podium kedua dan ketiga, atau dari negara asal pembalapnya. Kejadian tersebut sudah terulang dua kali, pada 2023 dan 2025.
Pertama saat Johann Zarco menjadi juara satu di MotoGP Amerika 2023. Saat membela Pramac Racing yang menjadi tim satelit Ducati, pembalap 34 tahun itu ditemani Francesco Bagnaia urutan kedua, dan Fabio Di Giannantonio posisi ketiga.
Johann Zarco, Fabio Quartararo, Jorge Martin, Pertamina Grand Prix of Indonesia. Foto: motogp.com
- vstory
Seperti diketahui, Pecco Bagnaia adalah pembalap Ducati Lenovo kelahiran Italia, dan Digia yang saat itu masih membela Gresini Racing juga berasal dari Italia. Artinya, dua tahun lalu kemenangan Johann Zarco diapit dua pembalap dari negara yang sama.
Bukan hanya itu, kedua pembalap tersebut juga sama-sama menggunakan motor Ducati Desmosedici, serupa dengan yang dipakai dirinya.
Kemudian penantian panjangnya bisa kembali juara satu terjawab di MotoGP Prancis 2025. Johann Zarco yang menunggangi Honda RC213V bersama LCR Honda Castrol menjadi juara satu di Sirkuit Le Mans, karena diuntungkan dari keadaan cuaca, dan kepanikan sejumlah pembalap.
Lagi-lagi suatu kebetulan terulang di tahun ini, di mana juara kedua dihuni Marc Marquez dan ketiga Fermin Aldeguer. Kedua pembalap tersebut diketahui sama-sama berasal dari Spanyol, dan menunggangi Ducati Desmosedici dengan perbedaan spesifikasi.
Bukan hanya diapit oleh pembalap Ducati dari Italia dan Spanyol yang kembali terulang selama dua kali. Namun kemenangan pembalap asal Prancis itu juga diapit oleh dua tim yang sama, yaitu Ducati Lenovo (Pecco Bagnaia dan Marc Marquez), serta Gresini Racing (Digia dan Aldeguer).
Johan Zarco mematahkan rekor Ducati yang berhasil memang berturut-turut di Le Mans, dan mengakhiri penantian 71 tahun pembalap Prancis untuk menang di Le Mans sejak terakhir kali didapatkan Pierre Monneret, pada 1954.
"Saya merasa sangat istimewa dan bangga, karena saya mencintai sejarah sepeda motor dan menulis garis ini sebagai pembalap Prancis yang memenangkan GP Prancis, itu sungguh ajaib," ujarnya, dikutip, Senin 12 Mei 2025.Â
