Indonesia adalah Desa
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Abdul Halim Iskandar ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Sebagian orang menilai, penunjukan kakak kandung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini kental dengan nuansa nepotisme. Pasalnya, selama ini kiprah jebolan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan [IKIP] atau sekarang dikenal dengan Universitas Negeri Yogyakarta ini kurang didengar.Â
Namun, pria kelahiran Jombang, 14 Juli 1962 ini tak ambil pusing dengan tudingan orang. Alih-alih meributkan gunjingan orang, ia lebih memilih tancap gas membenahi kementerian yang ia pimpin. Usai dilantik ia membuat sejumlah terobosan guna meningkatkan efektifitas dan memaksimalkan kinerja kementerian yang tak hanya mengurus desa, namun juga daerah tertinggal dan transmigrasi ini. Salah satunya menggabungkan sejumlah direktorat dan meningkatkan kapasitas pendamping desa.
Kepada VIVAnews, suami dari Lilik Umi Nashia ini mengaku, pengalamananya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang menjadi modal dia untuk memimpin Kementerian Desa dan PDTT. Demikian petikan wawancaranya..
Bisa diceritakan bagaimana Anda bisa menjadi Menteri Desa?
Saya juga nggak tahu gimana asal muasalnya. Tak pernah ada informasi apapun sebelumnya, tahu-tahu di suatu hari saya mendapatkan WA dari Pak Pratikno bahwa saya diundang untuk bertemu Pak Presiden. Saya kaget. Karena waktu itu situasi nasional kan sedang ramai membicarakan tentang Kabinet.Â
Lalu apa yang Anda lakukan?
Saya konfirmasi ke beberapa teman, semua bilang paling urusan itu (kabinet). Ternyata bener. Kemudian saya datang ke Istana sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk ketemu dengan Presiden Jokowi.Â
Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar ?
Apa yang dibicarakan dengan Jokowi?
Pertemuan kami tidak lama, karena kebetulan sudah pernah kenal juga dengan beliau. Waktu itu beliau hanya bilang, bagaimana dengan pembangunan di masyarakat kita? Baik dengan sisi pendidikan, ekonomi, dan seterusnya. Saya jawab singkat, kemudian beliau banyak memberikan arahan, ya sudah. Beliau bilang, saya minta Pak Halim untuk membantu saya di kabinet, di posisi mana besok saya umumkan. Saya diminta menunggu dan jangan mengira-ngira posisi apa, tapi jelas arahnya memang kepada ke Kementerian Desa.