Yusril Jamin Hakim Penerima Suap Kasus CPO Diproses Hukum

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia, Yusril Ihza Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra buka suara soal empat hakim dan panitera pengadilan yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pemberian vonis lepas dalam perkara korupsi crude palm oil (CPO). 

Yusril menjamin, proses hukum terhadap para hakim penerima suap tersebut akan berjalan sesuai dengan bukti yang ada.

“Kalau ditahan sih tetap saja proses hukum ya. Tergantung pada apakah ada bukti atau tidak,” kata Yusril kepada wartawan, dikutip pada Jumat, 18 April 2025.

Yusril menyebut selama ini proses hukum yang dijalani para hakim penerima suap sudah berjalan sebagaimana mestinya. Ia bahkan mengklaim proses terhadap para hakim berjalan dengan normal. 

“Jadi, siapa pun yang sebenarnya dilakukan, penahanan oleh Kejaksaan, itu dilakukan dengan penyelidikan, dan penyidikan. Tapi, dilihat perkembangannya apakah cukup bukti atau tidak,” tuturnya. 

Sebelumnya, Kejaksaan Agung atau Kejagung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi terkait vonis lepas di perkara korupsi persetujuan ekspor CPO periode 2021-2022.

Tujuh orang yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut yakni Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta, pengacara Marcella Santoso dan Ariyanto.

Warga Ukraina Bos Pabrik Narkoba di Bali Minta Bebas, Hakim Tolak Mentah-mentah

Lalu, Panitera Muda Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Wahyu Gunawan, serta 3 hakim dalam Majelis Hakim yang memberikan putusan vonis lepas yakni Hakim Djuyamto selaku Ketua Majelis Hakim dan Hakim anggota Agam Syarif Baharuddin dan Ali Muhtarom.

"Dan terkait dengan putusan onslag tersebut, penyidik menemukan fakta dan alat bukti bahwa MS dan AR melakukan perbuatan pemberian suap dan atau gratifikasi kepada MAN sebanyak, ya diduga sebanyak Rp 60 miliar," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, beberapa hari lalu

Menko Yusril Tegaskan Bukan Gibran yang Berkantor di Papua, Tapi...


 

Eks Mendag Tom Lembong dalam sidang pemeriksaan terdakwa

Hakim yang Vonis Tom Lembong Dilaporkan ke MA dan KY, Ternyata Punya Harta Miliaran

Hakim Dennie Arsan Fatrika dilaporkan ke MA dan KY usai vonis Tom Lembong Total hartanya tembus Rp4,3 miliar. Simak profil lengkap dan sorotan publik terhadap kekayaannya

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025