Taman Safari Bantah Telantarkan Pemain Sirkus: Ida Alami Kecelakaan Kerja Langsung Dioperasi

Korban Para Pemain Sirkus OCI RDPU dengan Komisi III DPR RI
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Founder Taman Safari Indonesia atau TSI, Jansen Manangsang, menepis tudingan pihaknya menelantarkan seorang karyawan bernama Ida, yang mengalami kecelakaan kerja hingga akhirnya lumpuh.

DPR Lihat Pemerintahan Prabowo Optimalkan Tranformasi Kejaksaan di Bidang Penegakan Hukum

Hal itu ditegaskan Jansen dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 21 April 2025.

"Memang Ida mengalami kecelakaan kerja, yang namanya sirkus memang penuh resiko," kata Jansen dalam rapat dengan komisi yang membidangi hukum itu.

Jampidsus Cerita Anak Buah Mau Pingsan Saat Temukan Uang Hampir Rp1 Triliun di Rumah Zarof Ricar

Saat mengalami kecelakaan kerja, Jansen menyebut pihaknya langsung membawa Ida ke rumah sakit menggunakan pesawat. Ida juga langsung dioperasi setelah itu.

"Namun kami memiliki bukti, waktu jatuh langsung pakai pesawat Garuda yaitu tiketnya ada, nanti bisa ditunjukkan juga dibawa tanggal itu juga masuk ke RS Sumber Waras dioperasi dengan dokter, ada juga buktinya dan juga dirawat," jelasnya.

Ikadin Usul ke Komisi III DPR Supaya Penyidikan Dibatasi Maksimal 2 Tahun dalam RUU KUHAP

Jansen mengungkap memiliki bukti terkait operasi dan biaya pesawat yang digunakan untuk membawa Ida. Dia bahkan membeberkan biaya yang dikeluarkan untuk operasi Ida yakni Rp 39 juta. 

"Ya itu satu operasi pada zaman itu Rp 39 juta ada kwitansinya pada tahun 89 sebelum krisis moneter. Itu jelas sekali, berat sekali buat kita, mungkin bisa tutup semuanya, tapi itu musibah pak kita usahakan," sambungnya.

Lebih lanjut, Jansen juga membantah tak memberikan gaji kepada Ida. Kata dia, Ida juga memiliki waktu luang pada akhir pekan untuk pulang ke rumah.

"Dan kami memiliki bukti Ida bekerja digaji, ada gajinya dan merek Sabtu, Minggu bisa pulang ke rumahnya karena orangtuanya datang, sudah lihat, sudah tahu, itulah yang kita lakukan," ungkap Jansen.

"Jadi tidak kita dibilang sewenang-wenang, ditelantarkan, tidak pak," pungkas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya