Muncul di Kongres PSI, Absen dari Polisi, Pihak Jokowi Serang Balik TPUA

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya
Sumber :
  • Ist

Jakarta, VIVA – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), disebut mengajukan penundaan pemeriksaan di Polda Metro Jaya dalam kapasitasnya sebagai pelapor dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terkait isu ijazah palsu.

Hakim Mentahkan Klaim Hasto Kasusnya karena Tekanan Politik Usai Pecat Jokowi

Pengacara Jokowi, Rivai Kusumanegara, membenarkan bahwa pemanggilan dari penyidik seharusnya dilakukan pada Kamis, 17 Juli 2025 lalu. Namun, Jokowi tidak bisa memenuhi panggilan karena alasan kesehatan.

“Benar, minggu lalu kami sudah menerima surat panggilan dari Polda Metro Jaya. Tapi karena kondisi kesehatan Pak Jokowi yang tidak memungkinkan keluar kota (masa observasi dokter), maka kami memohonkan penundaan,” ujar Rivai saat dikonfirmasi, Selasa, 22 Juli 2025.

Diperiksa Kasus Ijazah Palsu, Relawan Jokowi Beri Peringatan Dini: 11.000 Triliun Persen Masuk Penjara

perwakilan TPUA

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Menurut Rivai, pihaknya telah mengajukan dua opsi, pertama menunggu izin dokter untuk hadir langsung, atau melakukan pemeriksaan di kediaman Jokowi sesuai ketentuan Pasal 113 KUHAP.

Polisi Buka-Bukaan: Ijazah SMA dan S1 Jokowi Sudah Kami Sita untuk Diuji Forensik

“Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban atas permohonan tersebut dan mudah-mudahan dalam minggu ini sudah mendapat jawabannya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mengungkap fakta mengejutkan. Mereka menyebut kalau mantan Presiden Joko Widodo tak hadir dalam panggilan pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya.

Jokowi, yang sejatinya menjadi pelapor dalam kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik soal ijazah palsu, disebut mangkir dengan alasan sakit. Namun yang bikin heboh, Jokowi hadir di acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal itu disesalkan TPUA.

“Anehnya, untuk panggilan polisi dia mengaku sakit, tidak bisa hadir ke Polda Metro Jaya, tapi dia hadir dalam agenda politik di Kongres Partai Solidaritas Indonesia," kata kuasa hukum TPUA, Ahmad Khozinudin dengan nada menyindir, Selasa, 22 Juli 2025.

Maka dari itu, TPUA menilai, sikap Jokowi yang mangkir dari panggilan polisi tapi bisa tampil di panggung politik justru memperburuk citra dirinya sendiri. Ia menegaskan, sebagai mantan Presiden dua periode yang juga pelapor, Jokowi seharusnya memberikan contoh sikap negarawan.

“Sebenarnya selama ini yang bermain politik itu siapa? Kan kita dianggap mencoba untuk mendowngrade dirinya, menjatuhkan reputasi politiknya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya