Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Airlangga: Tertinggi Sejak 2015

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan)
Sumber :
  • Dok. Kemenko Perekonomian

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 2015. Pemerintah pun meyakini bahwa di sisa 2024, ekonomi RI tangguh menghadapi ketidakpastian global. 

Koperasi Merah Putih, Harapan Baru di Tengah Ancaman Bencana Bonus Demografi

Hal itu disampaikan Airlangga di depan Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi dan Aksi Iklim Republik Federal Jerman, Y.M. Robert Habeck saat melakukan pertemuan bilateral di Berlin, Jerman. 

"Pada kuartal I-2024, Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,11 persen year on year (yoy). Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan kuartal I yang tertinggi sejak tahun 2015," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin, 6 Mei 2024. 

Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Diragukan, Begini Penjelasan Kepala BPS

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Ia menjelaskan, solidnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I tersebut juga dikonfirmasi oleh berbagai Lembaga Rating yang memberikan asesmen positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Diragukan, Sri Mulyani Tetap Percaya BPS

Menurutnya, capaian pertumbuhan ekonomi nasional tersebut juga semakin berkualitas, tercermin dari data ketenagakerjaan per Februari 2024 yang juga dirilis hari ini. Dalam hal ini, jumlah penduduk yang bekerja bertambah 3,55 juta orang menjadi 142,18 juta orang dibandingkan Februari 2023. 

Sementara, jumlah pengangguran berkurang sebesar 0,79 juta orang menjadi 7,2 juta orang dibandingkan Februari 2023. Proporsi pekerja formal meningkat menjadi 40,83 persen, lebih tinggi dari Februari 2023 yang sebesar 39,88 persen, yang utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh, karyawan, atau pegawai yang tumbuh sebesar 2,66 persen yoy. 

Dari sisi pengeluaran, tingginya realisasi berbagai belanja Pemerintah terutama untuk belanja Pemilu telah mendorong konsumsi Pemerintah tumbuh mencapai 19,9 persen yoy. Hal tersebut juga tercermin dari Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) yang tumbuh melejit hingga 24,29 persen yoy, yang disebabkan adanya kegiatan Pemilu.

Dengan berbagai capaian kondisi perekonomian tersebut, Airlangga yakin Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat dan persisten berada di level yang tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara lain seperti Malaysia 3,9 persen, South Korea 3,4 persen, Singapura 2,7 persen, dan Meksiko 1,6 persen. 

Airlangga melanjutkan, ke depan untuk sisa periode tahun 2024, kondisi perekonomian global diestimasikan masih menghadapi ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan suku bunga yang tinggi, peningkatan tensi geopolitik, hingga pelemahan permintaan global. 

"Meski demikian, berdasarkan publikasi WEO IMF April 2024, perekonomian nasional tahun 2024 diproyeksikan akan tetap resilien pada kisaran 5 persen, dan pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan serta melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan rata-rata negara berkembang," imbuhnya.

Ilustrasi Uang Rupiah

Rupiah Menguat di Tengah Keraguan Pengamat Pada Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025

Di pasar spot hingga pukul 09.25 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.312 per US$, menguat 50 poin atau 0,31 persen dari sebelumnya Rp 16.362 per US$.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025