Hashim Umumkan Jerman Gantikan AS Pimpin Konsorsium JETP

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memastikan, Pemerintah Jerman bakal menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin konsorsium Just Energy Transition Partnership (JETP).

Tegaskan Pertukaran Data dengan AS Tak Bertentangan dengan HAM, Natalius Pingai: Rujukannya UU PDP

Hal itu diakui Hashim telah disampaikan langsung oleh delegasi Pemerintah Jerman, saat menggelar pertemuan dengannya pada pekan lalu.

"Pemerintah Jerman memutuskan untuk menggantikan posisi Amerika Serikat untuk mempimpin JETP," kata Hashim di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Februari 2025.

Ini Risiko Besar Jika Pemerintah 'Main Asal Kirim' Data Pribadi WNI ke AS

Dengan bergantinya pemimpin konsorsium JETP dari AS ke Jerman, Hashim berharap hal itu akan lebih bisa mendorong upaya pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi sejumlah proyek terkait energi bersih.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim S Djojohadikusumo (dok: Kadin)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Kemenkeu Pastikan Tarif Trump 19 Persen Sudah Sudah Masuk Radar RAPBN 2026

Apalagi, AS selaku pimpinan JETP sebelumnya diakui Hashim memang belum sempat mengalokasikan dana yang besar, pada proyek transisi energi di Indonesia.

"Saya dikasih tahu, mereka hanya mengalokasikan US$112 juta beberapa minggu lalu," ujar Hashim.

Padahal, lanjut Hashim, kemitraan JETP itu sebelumnya sempat berjanji untuk menyediakan dana himpunan mencapai US$20 miliar bagi pemerintah Indonesia, dari pihak publik dan swasta selama 3 hingga 5 tahun mendatang.

"Kita bicara soal janji yang sempat disampaikan US$20 miliar, dan pendanannya masih sangat kecil, tapi kita masih sangat optimis," ujarnya 

Anindya Bakrie dan Hashim Djojohadikusumo.

Photo :
  • Istimewa.

Diketahui, skema pendanaan JETP terdiri atas US$10 miliar yang berasal dari komitmen pendanaan publik, dan US$10 miliar dari pendanaan swasta yang dikoordinatori oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). GFANZ itu sendiri terdiri atas Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered.

Sementara kemitraan JETP yang dipimpin AS dan Jepang ini, di dalamnya juga mencakup negara-negara anggota G7 seperti Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, serta melibatkan Norwegia dan Denmark.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya