Biar Gak Boncos saat Ramadan! Pakai Metode 40-30-20-10 agar Keuangan Tetap Stabil
- pexels.com/Tima Miroshnichenko
Jakarta, VIVA – Bulan Ramadan sering kali membuat pengeluaran meningkat, mulai dari kebutuhan untuk berbuka dan sahur, zakat, hingga persiapan lebaran. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi finansial bisa terganggu bahkan sebelum Idul Fitri tiba.Â
Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang ampuh adalah menerapkan metode 40-30-20-10 dalam mengatur keuangan selama Ramadan. Simak penjelasannya berikut ini!
Terapkan Metode 40-30-20-10
Ilustrasi Uang
- pexels.com
Metode ini adalah cara sederhana namun efektif dalam mengalokasikan anggaran agar pengeluaran tetap terkendali selama Ramadan, berikut rinciannya:
-
40% untuk kebutuhan pokok
Alokasikan 40% dari penghasilan untuk makanan berbuka dan sahur, tagihan listrik dan air, transportasi, serta kebutuhan rumah tangga lainnya.
-
30% untuk sosial dan ibadah
Bagian ini mencakup zakat, sedekah, infaq, serta pemberian tunjangan hari raya (THR) untuk keluarga atau pekerja. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk berbagi dengan sesama.
-
20% untuk tabungan dan investasi
Simpan 20% penghasilan sebagai tabungan atau investasi jangka panjang. Dana ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak setelah Ramadan atau perencanaan keuangan di masa depan.
-
10% untuk gaya hidup
Anggaran ini bisa digunakan untuk hal-hal yang bersifat rekreasi, seperti buka puasa bersama, membeli pakaian baru, atau hampers Lebaran. Pastikan tidak berlebihan agar keuangan tetap stabil.
Tips Lain untuk Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
Ilustrasi Atur Keuangan
- pexels.com/Karolina Kaboompics
1. Buat Perencanaan Keuangan
Sebelum memasuki Ramadan, penting untuk menyusun anggaran pengeluaran. Catat semua kebutuhan utama seperti makanan, zakat, transportasi, dan THR. Dengan perencanaan yang matang, pengeluaran bisa dikontrol dan tidak melebihi batas kemampuan finansial.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Agar pengeluaran tetap terkendali, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
- Kebutuhan utama: Makanan sahur dan berbuka, zakat dan sedekah, THR, serta transportasi.
- Keinginan yang bisa dikurangi atau ditunda: Bukber di restoran mahal, membeli pakaian berlebihan, hampers dalam jumlah besar, serta belanja gadget atau barang baru hanya karena promo.
Fokuslah pada kebutuhan utama terlebih dahulu agar keuangan tetap stabil.
3. Rencanakan Keuangan Setelah Ramadan
Setelah Ramadan, hindari langsung menghabiskan uang secara boros, terutama setelah menerima THR. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Evaluasi anggaran Ramadan untuk perbaikan ke depannya.
- Mulai menabung kembali untuk kebutuhan mendatang.
- Pertahankan kebiasaan belanja hemat dan bijak agar kondisi keuangan tetap sehat.
Dengan menerapkan metode 40-30-20-10 dan mengelola keuangan dengan baik, kita bisa menjalani Ramadan dengan lebih tenang tanpa khawatir kekurangan dana menjelang Lebaran. Yuk, mulai atur keuangan sejak sekarang agar ibadah semakin fokus dan berkah!