Dibuka Menguat, Rupiah Masih Dibayangi Pelemahan Akibat Hal Ini
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu, 5 Maret 2025. Rupiah tercatat menguat sebesar 27 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 16.418 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.443 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah pada hari ini terhadap dolar AS. Meskipun indeks dolar AS tercatat mengalami pelemahan pada hari ini.
“Indeks dolar AS melemah ke kisaran 105.6, level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024. Tekanan terhadap dolar AS ini disebabkan oleh tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko dan China sudah berlaku yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di AS,” ujar Ariston kepada VIVA, Rabu, 5 Maret 2025.
Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ariston mengatakan, meskipun efek implementasi tarif baru tersebut menekan dolar AS, bukan berarti nilai tukar emerging market akan leluasa menguat terhadap dolar AS.
Dijelaskan Ariston, nilai tukar emerging market masih berpeluang melemah terhadap dolar AS karena status aset di emerging market yang adalah aset berisiko.
“Kenaikan tarif ini bisa menimbulkan perang dagang yang artinya bisa menyusutkan transaksi perdagangan global sehingga bisa mengganggu perekonomian negara-negara emerging markets,” tegasnya.
Adapun untuk hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke area Rp 16.500. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 16.400.