Skema Pompom bikin Tabunganmu Raib dalam Sekejap, Hati-hati Tertipu
- Indodax
Jakarta, VIVA – Apakah Anda pernah melihat saham atau aset kripto yang tiba-tiba viral, harganya melonjak gila-gilaan, lalu dalam waktu singkat langsung anjlok parah?
Itu salah satu strategi licik yang sering dipakai dalam dunia investasi ini dikenal dengan sebutan pompom.
Mengutip situs resmi Indodax, Kamis, 17 Juli 2025, secara harfiah, pompom sebenarnya nama benda bulat berbulu yang sering dipakai cheerleader.
Tapi, dalam konteks investasi, istilah itu merujuk ke praktik 'pump and dump' di mana harga suatu aset sengaja dinaikkan dengan hype berlebihan, lalu ditinggal begitu saja setelah pelaku cuan.
Biasanya yang melakukan pompom ini bukan orang sembarangan. Bisa influencer, grup komunitas tertutup, bahkan tim di balik proyek itu sendiri.
Mereka bikin narasi bombastis di media sosial, pamer cuan, sebar grafik, dan memancing rasa takut ketinggalan alias FOMO (Fear of Missing Out).
Tujuannya biar banyak yang ikut beli. Setelah harga naik, mereka jual besar-besaran. Sisanya? Retail nyangkut, nilai anjlok, dan proyek ditinggalin begitu saja.
Begini skema Pompom
Setelah paham definisinya, sekarang kita bahas bagaimana pola mainnya. Biar kamu lebih kebayang, mari kita bedah alurnya. Skema pompom biasanya terjadi lewat beberapa tahap:
- Bikin hype: Promosi besar-besaran lewat akun medsos, grup Telegram, video TikTok, bahkan thread viral. Kadang disertai janji-janji “menuju bulan”.
- Retail masuk: Banyak investor awam ikut beli karena takut ketinggalan.
- Harga naik drastis: Karena permintaan tinggi, harga melesat tanpa fundamental.
- Pelaku jualan: Begitu target profit tercapai, pelaku pompom langsung jual.
- Harga anjlok: Pasokan meningkat, permintaan hilang, harga jeblok.
Proses ini kadang terjadi dalam hitungan jam. Bahkan, enggak jarang hanya dalam puluhan menit.
Contoh kasus Pompom di 2025
- $TRUMP memecoin: Dirilis awal 2025, harganya naik jadi US$15 juta hanya dalam 2 hari karena dibantu promosi dan hype politik.
Tapi ternyata 80 persen token dipegang insider. Saat mereka dump, harganya tinggal US$1,9 juta. Banyak retail buntung.
- $LIBRA Argentina: Dipromosikan langsung oleh Presiden Milei di media sosial. Harga naik ribuan persen, tapi kemudian langsung drop setelah di-dump oleh developer awal. Imbasnya bukan cuma rugi, tapi juga bikin gaduh politik nasional.
- Pump.fun (Solana): Platform ini melahirkan ratusan token tanpa fundamental. Data terbaru menunjukkan 93 persen token di sana berujung pada dump brutal.