Ramai Pelamar Kerja Frustrasi, Interviewer Mereka Ternyata Bukan HRD tetapi AI!

Ilustrasi interview kerja
Sumber :
  • Freepik

Penggunaan AI juga dianggap sebagai solusi atas membludaknya jumlah pelamar. Di era digital saat ini, aplikasi pekerjaan bisa mencapai ribuan dalam waktu singkat, dan banyak di antaranya menggunakan bantuan AI juga untuk menyusun CV atau surat lamaran. 

Gelombang PHK Masih Terjadi, Ribuan Karyawan di Industri Teknologi hingga Minyak Jadi 'Korban'

Tips Cara lolos Interview kerja dengan mudah

Photo :
  • vstory

Ini menciptakan siklus di mana pelamar memakai AI untuk melamar, dan perusahaan memakai AI untuk menyeleksi. Seorang perekrut menggambarkannya kepada New York Times sebagai "tsunami pelamar yang hanya akan semakin besar," bahkan menyebutnya sebagai situasi "AI versus AI."

Bisa Palsukan Wajah dan Suara saat Live Call, Deepfake Real-Time Dijual Online

Teknologi Belum Sempurna, Tapi Tetap Dipakai

Meski efisien di atas kertas, sistem AI sebagai pewawancara juga belum sempurna. Ada kasus-kasus di mana AI mengalami gangguan teknis dan justru memperburuk pengalaman pelamar. 

Bukan Hoax! IBM Targetkan 2 Juta Talenta Jadi Tentara AI

Namun para pendukung teknologi ini tetap menyuarakan bahwa ini adalah hal yang harus diterima dalam dunia kerja modern, terutama untuk posisi yang membutuhkan perekrutan massal seperti layanan pelanggan.

Meski begitu, Adam Jackson menegaskan bahwa AI masih punya keterbatasan. "AI bagus dalam menilai keterampilan secara objektif, bahkan saya bisa bilang lebih baik dari manusia. Tapi untuk menilai kecocokan budaya perusahaan, saya tidak akan menyarankan AI untuk itu," ujarnya.

Ilustrasi manajemen data / Artificial Intelligence (AI).

Krisis Pasar Kerja Bukan Cuma Gara-gara AI, Ini Faktor Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai

Meski AI ramai dibicarakan, riset Yale menunjukkan pasar kerja belum terguncang. Faktor ekonomi, inflasi, dan restrukturisasi tetap jadi penyebab utama.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2025