Presiden Peru Optimis IP-CEPA Bakal Perkuat Hubungan Ekonomi Kedua Negara
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Jakarta, VIVA – Presiden Peru, Dina Boluarte mengatakan, sebagai dua negara berkembang, Indonesia dan Peru memiliki banyak kesamaan seperti misalnya dalam hal keterbukaan pada sektor perdagangan dan investasi asing.
Hal itu diutarakan Presiden Dina, saat mengunjungi kantor Kadin Indonesia dalam rangka acara "Indonesia-Peru Business Forum 2025", yang digelar di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dia mengatakan, di sisi lain Peru juga memiliki berbagai kesamaan nilai lainnya dengan Indonesia. Misalnya seperti dalam hal demokrasi dan multilateralisme, sehingga keduanya dapat dijadikan landasan yang kuat demi membangun kemitraan bilateral yang kuat, strategis, dan saling menguntungkan.
Terlebih, melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif alias Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) yang akan disahkan hari ini bersama Presiden Prabowo, Dia pun optimis bahwa hal itu akan semakin memperkuat kerja sama dagang antarkedua negara.
Pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Peru Dina Erlina Boluarte Zegarra
- Dok. Istimewa
"Karena nilai perdagangan Indonesia-Peru mencapai US$699,1 juta pada 2024, atau meningkat 23 persen dibandingkan dengan tahun 2023," kata Presiden Dina di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 11 Agustus 2025.
"Maka kami percaya bahwa perjanjian dagang ke-6 (IP-CEPA) yang tengah dibahas ini, akan menjadi alat penting untuk memperkuat dan mendiversifikasi hubungan ekonomi kedua negara," ujarnya.
Preisden Dina menambahkan, dalam hampir tiga dekade terakhir, Peru telah mempertahankan stabilitas ekonomi termasuk inflasi satu digit, serta pertumbuhan ekonomi yang positif. Dimana pada tahun 2024 lalu, pertumbuhan ekonomi Peru tercatat mencapai sebesar 1,97 persen.
Pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Peru Dina Erlina Boluarte Zegarra
- Dok. Istimewa
"Dan ini mencerminkan ketahanan dan keseriusan kami dalam menjaga ekonomi nasional," kata Dina Boluarte.
Dia menegaskan, saat ini Peru juga telah sejajar dengan negara-negara lain di dunia, karena memiliki 23 perjanjian perdagangan bebas. Sejumlah keunggulan juga ditawarkan oleh pemerintah Peru kepada para investor asing.
"Dimana salah satunya adalah perlindungan terhadap gagal bayar, nasionalisasi, dan risiko non-komersial lainnya melalui akses ke perjanjian multilateral dan bilateral," ujarnya.
