Lulusan Baru Sulit Dapat Kerja, Gelar Sarjana Tak Lagi Jadi Jaminan?
- Pixabay/McElspeth
Dampak Teknologi dan Otomasi
Teknologi, khususnya kecerdasan buatan, juga menjadi faktor tambahan. Studi Stanford menemukan pekerja AS usia 22-25 yang pekerjaannya paling terpapar AI mengalami penurunan 13% sejak 2022. Eksekutif dari perusahaan besar seperti Walmart dan Accenture mengakui bahwa teknologi ini akan mengubah lanskap tenaga kerja secara signifikan.
Data University of Michigan menunjukkan bahwa kemungkinan kehilangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan bagi usia 18-34 melonjak ke level tertinggi sejak 2013. Alhasil, banyak lulusan muda merasa harus memulai pencarian pekerjaan lebih awal, menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa memasuki dunia kerja kini lebih menantang daripada sebelumnya.
Ya, bagi generasi lulusan baru saat ini, memasuki dunia kerja bukan sekadar soal kualifikasi akademik. Persaingan yang ketat, dampak teknologi, dan ketidaksesuaian antara pendidikan dan permintaan pasar membuat perjalanan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, kini penuh tantangan.
