Uang Negara Lenyap Hampir Rp2 T, Proyek Laptop Kemendikbudristek Malah Gagal Fungsi

2 tersangka korupsi laptop Kemendikbudristek
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Kejaksaan Agung mengungkap sejauh ini total kerugian sementara dalam kasus program Digitalisasi Pendidikan periode 2019–2022, khususnya pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek, nyaris Rp2 triliun.

KPK Bakal Hormati Putusan Hakim soal Vonis Hasto Kristiyanto

"Akibat perbuatan tersebut, negara mengalami kerugian sekitar Rp1,98 triliun," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar (tengah)

Photo :
  • ANTARA/Agatha Olivia Victori
KPK Ungkap Waktu Dugaan Korupsi Google Cloud Bareng dengan Kasus Chromebook

Kerugian itu berasal dari pelaksanaan pengadaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2020 hingga 2022. Proyek ini menggunakan anggaran jumbo dari APBN Kemendikbud Ristek dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan nilai total mencapai Rp9,3 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk pengadaan 1,2 juta unit laptop Chromebook. Namun, hasilnya jauh dari harapan. Software yang dipaksakan, yakni Chrome OS, ternyata sulit dipakai oleh para guru dan siswa. Akibatnya, perangkat senilai triliunan rupiah itu mangkrak dan tidak berfungsi optimal.

6 Produsen Beras Bakal Diperiksa, Skandal Oplosan Terendus Kejagung

"Yang semuanya diperintahkan oleh NAM (Nadiem Makarim) menggunakan pengadaan laptop dengan software Chrome OS, namun Chrome OS tersebut dalam penggunanya untuk guru dan siswa tidak dapat digunakan secara optimal karena Chrome OS sulit digunakan khususnya bagi guru dan siswa pelajar," kata Qohar.

Sebelumnya diberitakan, empat orang ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi program Digitalisasi Pendidikan periode 2019–2022, khususnya pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.

“Terhadap keempat orang tersebut berdasarkan alat bukti yang cukup maka pada malam hari ini penyidik menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar, Selasa, 15 Juli 2025.

Mereka adalah Sri Wahyuningsih (SW) selaku Direktur SD Kemendikbud Ristek, Mulatsyah (MUL) sebagai Direktur SMP Kemendikbud Ristek, Juris Tan (JT) selaku eks staf khusus Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, dan Ibrahim Arif (IBAM) selaku Konsultan Teknologi Kemendikbud Ristek.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu

Mantan Kapolres Tapanuli Selatan Diperiksa di Kasus PUPR Sumut

Mantan Kapolres Tapanuli Selatan diperiksa dalam kasus PUPR Sumut

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025