OJK Sebut Masyarakat Masih Banyak Tertipu Judol, Situsnya Disamarkan jadi Dongeng Anak

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengungkapkan, masyarakat Indonesia masih banyak tertipu praktik judi online, judol. Sejumlah modus baru ditemukan. Salah satunya dengan penyamaran situs judol sebagai platform edukatif seperti situs dongeng anak-anak.

Permudah Pendanaan Bagi Masyarakat Unbaked, Industri Pindar RI Tumbuh Pesat

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan meskipun upaya pemberantasan terus dilakukan, pelaku terus memperbarui modus operandi. Cara yang dilakukan semakin canggih. 

"Beberapa modus baru yang ditemukan antara lain penyamaran situs judol sebagai platform edukatif seperti situs dongeng anak-anak, penggunaan deposit pulsa untuk menyamarkan transaksi, hingga penyalahgunaan rekening dormant dan jasa money changer sebagai saluran pencucian uang," ujar Friderica dalam keterangannya dikutip Senin, 26 Mei 2025.

Budi Arie Dilaporkan Kader PDIP ke Bareskrim Polri terkait Tudingan Dalang Framing Judi Online

Kiki, begitu sapaan akrabnya menjelaskan, dalam aksinya pelaku juga memanfaatkan skema ekspor-impor fiktif untuk menyamarkan arus dana. Modus ini dilakukan agar lolos dari pengawasan sistem keuangan formal.

"Modus-modus ini dirancang agar lolos dari pengawasan sistem keuangan formal dan tetap menarik minat masyarakat yang kurang waspada," jelasnya.

PDIP Minta Budi Arie Bersikap Jantan: Jangan Cari Kambing Hitam!

Kiki mengungkapkan, OJK dalam hal ini telah mengambil langkah strategis dengan memblokir lebih dari 14 ribu rekening terindikasi terkait aktivitas judi online. Kemudian memperketat pengawasan terhadap transaksi mencurigakan. Dengan cara bekerja sama dengan instansi terkait seperti Komdigi dan PPATK. 

"Selain itu, OJK terus mendorong literasi digital dan edukasi publik agar masyarakat lebih paham mengenai bahaya dan jebakan judol. Upaya perlindungan ini bertujuan tidak hanya menghentikan aliran dana ke platform ilegal, tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih kritis, cerdas secara finansial, dan tahan terhadap bujuk rayu perjudian daring," jelasnya.

Ilustrasi bunuh diri

Terpopuler: Pegawai Bank Indonesia Lompat dari Lantai 15, PDIP Laporkan Budi Arie ke Bareskrim

Seorang Pegawai Bank Indonesia menjadi sorotan artikelnya di Kanal News VIVA sepanjang Selasa, 27 Mei 2025. Sebab, pegawai Bank Indonesia ini bunuh diri dengan melompat.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025